TUGAS LITERATURE REVIEW 20 JURNAL DENGAN TEORI SEMIOTIKA FERDINAND DE SAUSURE
Nama : Muhammad Aqsa Virgiawan Effendi
NPM : 202146500852
Kelas : R4K
Nama : Indika Mahessa
NPM : 202146500841
Kelas : R4K
Jurnal 1
1. Subjek : Novel Manjali dan Cakrabirawa Karya Ayu Utami
2. Pendekatan : Pendekatan Literatur
3. Teori : Semiotika Ferdinand De Saussure
4. Analisis : Novel ini merupakan buku perpaduan antara roman sejarah,misteri dan juga hal mistik yang ditulis oleh Ayu Utami. Alurnya tidak hanya menambah wawasan,terkadang membuat penasaran bahkan gregetan. Novel ini merupakan seri kedua dari serial Bilangan Fu karya Ayu utami
5. Kesimpulan : jurnal ini menggunakan teori Semiotika Ferdinand De Saussure ,penulis menyimpulkan bahwa konsep Signifier dan Signified didalam novel adalah pertanda dan petanda merupakan satu kesatuan. Pertanda berupa bentuk , sedangkan petanda merupakan satu kesatuan dari tanda / disebut juga konsep, dengan demikian keduanya membentuk sebuah arti atau makna.
Jurnal 2
1. Subjek : Film " Berpayung Rindu "
2. Pendekatan : Deskriptif Kualitatif
3. Teori : Semiotika Ferdinand De Saussure
4. Analisis : film Berpayung Rindu merupakan sebuah web series yang dirilis diyoutube pada 15 Maret 2019, terdiri dari 3episode yang masing masing episode berdurasi 10 menit , rilis setiap 1minggu sekali. Cerita berpusat pada dinamika
kehidupan suatu keluarga yang
mana menceritakan tentang sepasang suamu istri yang berpisah karena perselingkuhan dan menjadikan seorang anaknya sebagai korban dari perpisahan hingga kurangnya kasih sayang dari seorang ibu.
5. Kesimpulan : terdapat tanda-tanda
yang ditampilkan pada film web series “Berpayung Rindu”. dapat ditarik sebuah kesimpulan mengenai penanda (Signifier) dan petanda (Signified) serta makna dari iklan tersebut yaitu film ini lebih mengarahkan ke pesan moral terlihat dari adegan per episodenya yang mana film ini mengisahkan sepasang
suami istri yang berpisah karena perselingkuhan dan yang menjdai korban adalah sang anak
yang akibatnya sang anak kehilangan kasih sayang salah satu dari orang tuanya yaitu
seorang ibu.
Jurnal 3
1. Subjek : Rokok A Mild versi Langka
2. Pendekatan : Deskriptif Kualitatif
3. Teori : Semiotika Ferdinand De Saussure ( Signifier & Signified )
4. Analisis : iklan Rokok A Mild selalu mencoba membuat iklan yang berorientasi pada anak muda,Berdasarkan temuan yang ada, Disebutkan dalam iklan Rokok A Mild Versi Langkah terdapat beberapa temuan pesan semiotik. Dalam hal ini, iklan Rokok
Versi Langkah mengandung banyak pesan yang inspirasi dengan kata-kata yang tersirat. Mereka tidak hanya menjual produk semata, melainkan menjadi inspirator bagi konsumen dengan kata pamungkas mereka Go Ahead. Dalam tiap scene memiliki banyak makna dari potongan kalimat langkah dalam iklan Rokok A Mild Versi Langkah.
5. Kesimpulan : didalam iklan Rokok A Mild Versi Langkah,setiap pertanda (signifier) dan petanda (signifier) selalu divisualisaikan dengan sebuah langkah, seperti contoh Langah yang ringan digambarkan oleh
iklan dengan beberapa adegan langkah ringan bebrapa pemuda yang
menggunakan skateboard dan pria yang terjun kedalam sungai dengan ceria. Dan itu merupakan salah satu contoh dari analisis iklan rokok A Mild Versi Langkah dengan teori Semiotika Ferdinand De Saussure.
Jurnal 4
Objek : Analisis Semiotika Makna Kesendirian Pada Lirik Lagu "Ruang Sendiri" Karya Tulus
Pendekatan : Pada penelitian ini menggunakan metode Kualitatif Interpretif
Teori : Dalam kajian ini menggunakan teori semiotika Ferdinand De Sausure
Analisis : Analisis yang digunakan analisis secara Sistematis
Kesimpulan : Penulis menyimpulkan bahwa tanda signifier dan tanda signified cukup jelas untuk dipahami
Jurnal 5
Objek : Analisis Semiotika Komunikasi Visual Melalui "Instagram" Dalam Gambar Postingan Akun @BANTU_DAKWAH
Pendekatan : Pendekatan Kualitatif
Teori : Analisis Semiotika dari Ferdinand De Saussure
Analisis : Analisis jurnal ini menggunakan metode analisis semiotika sistem tanda Saussure
Kesimpulan : penulis menyimpulkan sebuah akun dakwah @bantu_dakwah melalui Instagram yaitu lima buah gambar postingan yang dimana masing masing gambar postingan mengandung Penanda (signifier) dan Petanda (signified) yang dikaitkan dengan Analisis Semiotika dari Ferdinand De Saussure.
Jurnal 6
Objek : Analisis Semiotika Dalam Iklan “Fair And Lovely”
Versi Nikah
Pendekatan : Pendekatan Kualitatif
Teori : Pada kajian ini menggunakan teori semiotika Ferdinand De Saussure
Analisis : Analisis jurnal ini menggunakan metode analisis semiotika Roland Barthes
Kesimpulan : Pada penulis menyimpulkan metodenya, Barthes memiliki sistem dua tahap penandaan yaitu tahap penandaan denotasi dan konotasi.
Jurnal 7
ANALISIS SEMIOTIKA STRUKTURALISME FERDINAND DE SAUSSURE PADA FILM "BERPAYUNG RINDU"
Mahendra Wibawa1, Rissa Prita Natalia2
-Pendekatan : Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif kualitatif
-Teori : film tersebut menggunakan analisis semiotika Ferdinand de Saussure
-Analisis : Pada kajian ini, penulis akan menggunakan metode analisis semiotika sistem tanda Saussure
-Kesimpulan : penulis agar dapat mengembangkan lebih jauh lagi mengenai representasi pada media massa audiovisual ini.
Jurnal 8
ANALISIS SEMIOTIKA FERDINAND DE SAUSSURE PADA "NOVEL MANJALI DAN CAKRABIRAWA KARYA AYU UTAMI"
-Pendekatan : Pada jurnal ini mereka menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif
-Teori : teori yang di gunakan adalah teori semiotika dari ferdinan de saussure
-Analisis : Sedangkan analisis yang di gunakan dalam jurnal ini adalah menggunakan analisis semiotik
-Kesimpulan : penulis menyimpulan bahwa konsep signifier dan signified dalam Novel “Manjali dan Cakrabiawa” Karya Ayu Utami. Adalah penanda dan petanda merupakan satu kesatuan dari tanda.
Jurnal 9
ANALISIS SEMIOTIKA SAUSSURE PADA KARYA POSTER MAHARANI YANG BERJUDUL “SAVE CHILDREN”
Maharani1) , Mukhsin Patriansah2) , Husni Mubarat3)
-Pendekatan : pada jurnal tersebut menggunakan pendekatan kualitatif
-Teori : Teori yang digunakan adalah analisis semiotika dari ferdinan de saussure
-analisis : analisis yang di gunakan adalah analisis interpretasi
-Kesimpulan : Berdasarkan analisis sistem penandaan yang terdapat pada poster “Save Children” ini dapat disimpulkan bahwa tanda signifier dan tanda signified cukup jelas pemaknaannya baik dari sisi pesan visual atau pesan verbal yang disampaikan. Secara keseluruhan pemaknaan yang ditangkap dari poster ini berkaitan dengan kebebasan anak-anak.
Jurnal 10
Judul : Penerapan Analisis Semiotika Ferdinand De Saussure dalam Pertunjukan Kethoprak Ringkes
Objek : Pertunjukan Kethoprak Ringkes
Pendekatan : Analisis kualitatif, dimulai dengan reduksi data hingga membuat kesimpulan.
Analisis : Menunjukkan adanya analisa lima dialog menggunakan analisis penanda-petanda, hubungan dua kosakata dengan analisis in present-in absentia, dan lima dialog lainnya menggunakan analisis poros kombinasi dan poros seleksi.
Kesimpulan : Penggunaan berbagai kosakata melibatkan sistem tanda dengan semiotika Saussure. Upaya pemaknaan ini bisa dilakukan dalam rangka mengedukasi khalayak umum tentang peran seni pertunjukan bagi masyarakat.
Jurnal 11
Judul : Analisis Semiotika Strukuralisme Ferdinand De Saussure Pada Film " Berpayung Rindu "
Objek : Tanda-tanda yang muncul pada flm Berpayung Rindu
Pendekatan : Metode deskriptif kualitatif karena penjabaran mengenai film tersebut menggunakan analisis semiotika Ferdinand de Saussure yang difokuskan kepada penanda (signifier) dan petanda (signified) yang muncul dari film “Berpayung Rindu”.
Analisis : Cerita berpusat pada dinamika kehidupan suatu keluarga yang mana menceritakan tentang sepasang suamu istri yang berpisah karena perselingkuhan dan menjadikan seorang anaknya sebagai korban dari perpisahan hingga kurangnya kasih sayang dari seorang ibu.
Kesimpulan : Berdasarkan hasil analsisis semiotika Ferdinad de Saussure terdapat tanda-tanda yang ditampilkan pada film web series “Berpayung Rindu”. Film ini tidak terlepas dari kemampuan sutradara dalam membaca situasi dan menyesuaikan dengan kondisi zaman.
Jurnal 12
Judul : Analisis Semiotika Ferdinand De Saussere Pada Novel Manjali Dan Cakrabirawa
Objek : Novel Manjali Dan Cakrabirawa
Pendekatan : Metode deskriptif dengan pendekatan semiotika Roland
Analisis : Menunjukkan bahwa temuan signifier dan signified. dalam novel Manjali dan Cakrabirawa karya Ayu Utami menyiratkan pesan tersembunyi tentang sejarah, rahasia, dan misteri.
Kesimpulan : Kesimpulan dari penelitian ini adalah, bahwa penanda dan petanda merupakan satu kesatuan dari tanda
Jurnal 13
Judul : Analisis Semiotika Ferdinand De Saussure Sebagai Representasi Nilai Kemanusiaan Terhadap Film The Call
Objek : Film The Call
Pendekatan : Kualitatif dengan paradigma konstruktivis
Analisis : Nilai kemanusiaan yang tampak pada film The Call ini adalah (1) Kepedulian terhadap sesama manusia (2) Rela berkorban demi keselamatan masyarakat (3) Tolong-menolong bekerja sama di tengah kesulitan (4) Menempatkan kepentingan masyarakyat di atas kepentingan pribadi.
Kesimpulan : Adanya pesan-pesan yang tersembunyi pada film ini. Berdasarkan analisis semiotika Ferdinand De Saussure, terdapat representasi nilai kemanusiaan melalui adegan, dialog dan setting.
Jurnal 14
Judul : analisis Film Ku Kira Kau Rumah
Penelitian ini mengkaji makna film tentang pesan moral dalam film “Kukira Kau Rumah”.
Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah menggunakan metode kualitatif dengan analisis semiotika milik Ferdinand De Saussure yaitu penanda (signifier) dan petanda (signified). disetiap scene film ini mengajarkan moral dan mengandung banyak makna yang berguna di kehidupan.
Kesimpulan Film ini memiliki beberapa pesan moral, yaitu mengajarkan tentang kejujuran, kesetiaan dan pemaaf, kesopanan dan menghargai orang lain, pekerja keras dan pantang menyerah, serta berikan kebebasan kepada orang lain dan jangan terlalu mengekang orang lain. Terdapat juga pesan persahabatan dan kesetiaan terhadap teman yang sangat tinggi. Pesan moral yang paling penting dalam film ini berikanlah kebebasan untuk orang lain terhadap pilihannya. Janganlah kita sebagai manusia terlalu mengatur hidup orang lain, karena semua manusia memiliki tujuan dan impiannya sendiri.
Jurnal 15
Judul : “SAVE CHILDREN”
pendekatan teori yang digunakan dalam menganalisis karya poster ini adalah teori semiotika komunikasi yang dikemukakan oleh Ferdinand De Saussure
Analisis: karya menggunakan analisis interpretasi
Pendekatan : teori yang digunakan dalam menganalisis karya poster ini adalah teori semiotika komunikasi yang dikemukakan oleh Ferdinand De Saussure. Tanda segala sesuatu seperti warna, isyarat,kedipan mata, objek, rumus matematika, dan lain-lainyang mempresentasikan selain dirinya.
Kesimpulan : tanda signifier dan tanda signified cukup jelas pemaknaannya baik dari sisi pesan visual atau pesan verbal yang disampaikan. Secara keseluruhan pemaknaan yang ditangkap dari poster ini berkaitan dengan kebebasan anak-anak.
Jurnal 16
Judul : ANALISIS SEMIOTIK FERDINAND DE SAUSSURE PADA IKLAN ROKOK CLASS MILD ( ACT NOW) TAHUN 2013 DI YOUTUBE
Metode : metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif dengan pendekatan analisis semiotika Ferdinand de Saussure.
Teori : teori yang di gunakan adalah teori semiotika Ferdinand De Saussurep,Hal ini terlihat pada penanda pada iklan ini yang terlihat, terdengar, dan nampak pada suatu objek ( iklan class mild act now 2013). dan petanda makna, esensi, konsep, dan pikiran dari apa yang terlihat dan terdengar pada objek ( iklan class mild act now 2013).
Kesimpulan : Iklan rokok merupakan iklan yang unik dan kreatif. Hal tersebut disebabkan karena produsen rokok tidak boleh menunjukkan secara langsung produk rokok mereka, sehingga mereka harus berpikir sekreatif mungkin untuk mengiklankan produk mereka. Oleh karena itu, iklan rokok sangat menarik untuk dikaji. Salah satu iklan rokok yang menarik untuk dikaji yaitu iklan rokok class mild (act now) tahun 2013. Iklan tersebut menampilkan peradaban masyarakat modern yang dirundung kompleksitas permasalahan hidup.
Jurnal 17
Judul : Analisis Semiotika Struturalisme Ferdinand de Saussure pada Cerpen Anak "Ke Hutan"
Objek : Cerpen Anak "Ke Hutan" Karya Yosep Rustandi
Pendekatan/Metode : Deskriptif Kualitatif
Analisis : Penggunaan teori Ferdinand de Saussure dapat dilihat dari penanda (Signifier) dan petanda (Signified) serta makna mengupas penanda dan petanda pada cerpen anak “Ke Hutan” dengan kajian semiotik Ferdinand De Saussure. Karena bukan hanya cerpen dewasa yang bisa dianalisis oleh pendekatan semiotik, tetapi cerpen anak juga bisa dianalisis, bahkan semua karya sastra dapat dianalisis dengan pendekatan semiotik.
Kesimpulan : Penanda dan petanda memiliki jangkauan yang luas dalam pengertiannya. Apapun yang ada di dalam karya sastra memiliki tanda yang dapat diamati kemudian tanda tersebut menghasilkan makna baru. Maka dari itu, tidak ada batasan tanda dalam fenomena bahasa. Dalam cerpen anak “Ke Hutan” ditemukan 11 tanda yang dapat diamati, yaitu (1) benda untuk menunjukkan tujuan, (2) sifat tokoh Rakey, (3) nasihat kebaikan, (4) keadaan yang berlawanan, (5) latar belakang pengarang, (6) motivasi tersirat, (7) majas personifikasi, (8) solidaritas dan kebersamaan, (9) pesan moral, (10) unsur religius dan (11) kesederhanaan serta keasrian alam. Dalam sebuah karya sastra, jika dikaji menggunakan pendekatan semiotik Ferdinand De Saussure akan menghasilkan penanda (signifier) dan petanda (signified), sekalipun mengkaji cerpen anak. Karena setiap tulisan mempunyai makna tersendiri, adapun makna yang tersirat maupun makna tersurat. Pada cerpen anak “Ke Hutan” karya Yosep Rustandi, terdapat beberapa makna, baik makan tersirat atau makna tersurat. Makna tersebut ditelaah hingga menemukan makna yang lebih kompleks.
Jurnal 18
Judul : Analisis Semiotika Struturalisme Ferdinand de Saussure pada Film "Ku Kira Kau Rumah"
Objek : Film "Ku Kira Kau Rumah"
Pendekatan/Metode : Deskriptif Kualitatif
Analisis : Penggunaan teori Ferdinand de Saussure dapat dilihat dari penanda (Signifier) dan petanda (Signified) serta makna membahas mengenai Makna Penanda dan Petanda, Makna Bentuk dan Isi, Makna Bahasa dan Ujaran. Peneliti meneliti tentang pemaknaan pesan moral film ku kira kau rumah sehingga menjadikan Analisis Semiotika Ferdinand de Saussure sebagai acuan dalam melakukan penelitian ini
Kesimpulan : Berdasarkan hasil analisis data melalui film “Kukira Kau Rumah”, terdapat pesan yang mengandung makna penting dalam film tersebut. Setelah dilakukan analisis pada beberapa scene dengan mengunakan metode analisis semiotika Ferdinand De Saussure untuk mencari penanda dan petanda sehingga ditemukan makna pesan dalam film. Film ini memiliki beberapa pesan moral, yaitu mengajarkan tentang kejujuran, kesetiaan dan pemaaf, kesopanan dan menghargai orang lain, pekerja keras dan pantang menyerah.
Jurnal 19
Judul : Analisis Semiotika Struturalisme Ferdinand de Saussure pada Pertunjukkan "Kethoprak Ringkes"
Objek : Pertunjukkan "Kethoprak Ringkes"
Pendekatan/Metode : Deskriptif Kualitatif
Analisis : Penggunaan teori Ferdinand de Saussure dapat dilihat dari penanda (Signifier) dan petanda (Signified) serta Kethoprak Ringkes mencoba membuat karya ini dalam format kethoprak dan tentunya dengan gaya-gaya banyolan para aktor. Tidak semua adegan seperti pada adegan yang dipentaskan Teater Koma.
Kesimpulan : Berdasarkan hasil analisis data melalui Pertunjukan "Kethoprak Ringkes", Seni tradisi ini hendaknya terus dilestarikan. Selain sebagai sarana hiburan masyarakat, juga edukasi perihal keseharian masyarakat. Bahkan pada beberapa pemaknaan, ternyata kata atau kalimat yang diucapkan merupakan kebiasaan atau aktivitas masyarakat. Ini menunjukkan bahwa edukasi tidak sebatas pada fungsi seni tradisi, tapi juga mengenai kebiasaan-kebiasaan yang ada.
Jurnal 20
ANALISIS SEMIOTIKA DALAM FILM DUA GARIS BIRU KARYA GINA S. NOER
Objek : FILM DUA GARIS BIRU
Teori : Menggunakan Teori Semiotika Ferdinand De Saussure
Pendekatan : Menggunakan rancangan penelitian berupa deskriptif kualitatif.
Analisis : film Dua Garis Biru karya Gina S. Noer, dengan objek penelitian adalah semiotika yang terdapat dalam film Dua Garis Biru karya Gina S. Noer. Data dikumpulkan dengan metode dokumentasi dan observasi, dengan menggunakan instrumen berupa catatan dokumentasi. Tahapan analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penyimpulan.
Kesimpulan : Dua Garis Biru menceritakan pentingnya pendidikan seks terutama bahaya akan seks bebas. Dalam film yang dirilis pada 2019 lalu ini juga menjelaskan realitas pernikahan dini yang masih dianggap tabu sebagian kalangan masyarakat Indonesia.
Komentar
Posting Komentar