MENGANALISIS UJIAN TERBUKA ISI SURAKARTA OLEH DR.PANDU PRAMUDITA

  Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatu. Pada artikel kali ini,saya akan menganalisis video live streaming berjudul UJIAN TERBUKA PROMOSI DOKTOR PANDU PRAMUDITA dengan disertasi yang beliau presentasikan berjudul " INOVASI BENTUK FIGUR KAYONG WAYANG KULIT PURWA GAYA SURAKARTA " .

Dalam video tersebut menjelaskan mengenai Inovasi Bentuk Figur Kayong Wayang Kulit Purwa Gaya Surakarta. Adapun alasan mengapa beliau memilih Figur Kayong Wayang Kulit Purwa Gaya Surakarta sebagai disertasinya karena kesenian wayang kulit tidak hanya memiliki nilai adi luhung pada aspek pertunjukan sastranya, tetapi ada juga aspek bentuknya.

 Adapun nilai filosofis pada bentuk Kayon yaitu sebagai berikut : 

1.) Makrokosmos : memiliki nilai filosofis tentang Jagat Ageng dan Triloka

2.) Mikrokosmos : punya 2 filosofi juga didalamnya yaitu Jagat Alit yang dilihat dari unsurnya,lalu Karep yang artinya berupa konsep bagaimana bentuk figur itu diciptakan.

3.) Metakosmos : memiliki 2 filosofi yaitu Sangkan Paroning Dumodi yang artinya selalu ada 3hal dalam menciptakan figur Kayon yaitu pola bidang dan struktur. Lalu kedua adalah Memayu Hayuning Bawono yang artinya bentuk figur Kayon selalu bersifat simestris / seimbang.

 Dalam presentasinya beliau mengutamakan figur kayon yang punya nilai adi luhung . Selain itu bentuk figur kayon mengalami perubahan dari zaman ke zaman,yaitu sebagai berikut :

1.) Geni Dadi Sucining Jagat adalah kayon yang pertama diciptakan pada 1443 S/ 1522 M oleh Sunan Kalijaga.

2.) Gapura Lima Retuning Bumi yang dibuat pada 1659 S/ 1739 M oleh Sri Susuhan Kaku Buwono 2

3.) Figur Kayon Gapuran yang ditemukan pada 1856 M sebagai Koleksi Museum Van Wereld Culturen.

Lalu berdasarkan latar belakang tersebut,disusunlah beberapa rumusan masalahnya yaitu sebagai berikut : 

1. Bagaimana inovasi bentuk figur kayon dalam Wayang Kulit Purwa Gaya Surakarta?

2. Mengapa terjadi inovasi bentuk figur pada Wayang Kulit Purwa Gaya Surakarta?

3. Bagaimana nilai filosofis Wayang Kulit Purwa Gaya Surakarta?

Berdasarkan rumusan masalah yang beliau sudah susun,kemudian ia mulai melakukan beberapa pendekatan untuk mendapat jawaban dari masalahnya yaitu : 

1.) Pendekatan Seni Rupa : yaitu mengamati bentuk figur Kayon yang dilihat dari aspek bidang dan isiannya.

2.) Pendekatan Sosiologis : bentuk figur Kayon ada karena proses kreatif secara dialektis oleh seniman wayang dari pengalamannya terhadap bentuk-bentuk figur Kayon sebelumnya.

3.) Pendekatan Antropologi : nilai filosofis figur Kayon ada pada simbiolitas unsur-unsur pembentuk yang ada disetiap figur Kayon meski punya ragam bentuk hasil inovasi.

Lalu dari 3 pendekatan yang digunakan tersebut,beliau juga menggunakan teori-teori dalam menyelesaikan rumusan masalahnya yaitu : 

1.) Ikonografi

2.) Dialektika

3.) Estetika Jawa ( simbol & estetika paradoks ) 

Metode penelitian yang beliau gunakan dalam disertasinya yaitu metode fenomologi dengan lokus penelitian material figur Kayon Gaya Surakarta,yang didukung dengan data oral informan penelitian.

Dari hasil pengamatan diatas dapat disimpulkan bahwa adanya berbagai macam inovasi bentuk figur Kayon terjadi karena seniman mengalami pengalaman estetis dan artistik,sehingga memunculkan ide baru pada figur kayon. Selain itu terdapat nilai filosofis yang terkandung dalam figur Kayon Wayang Kulit Purwa Gaya Surakarta yang mana itu adalah pandangan manusia terhadap dunia atau bisa disebut Kosmologi,yang terdiri dari Makrokosmos,Mikrokosmos, dan Metakosmos. 

Sekian Hasil Analisa dan kesimpulan saya. Terima kasih Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatu


Komentar

Postingan populer dari blog ini

KAJIAN SENI RUPA DAN DESAIN

TUGAS LITERATURE REVIEW 20 JURNAL DENGAN TEORI SEMIOTIKA FERDINAND DE SAUSURE

TUGAS 1 SEMIOTIKA KAJIAN SENI RUPA DAN DESAIN - MUHAMMAD AQSA VIRGIAWAN EFFENDI- 202146500852- R4K - DESAIN KOMUNIKASI VISUAL